January 11, 2017

INDAHNYA MERAWAT BUNGA

Hari ini, Rabu Tanggal 11 Januari 2017 (mengawali awal tahun), saya mempunyai hobi baru yaitu merawat bunga. Tidak mudah dalam merawat bunga (terutama ditinjau dari sisi mahluk ciptaan tuhan). Mereka merupakan titipan seperti halnya mahluk lain yang dikuasakan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. 

Setiap bangun pagi (kira-kira jam 04.00 lebih lebih satu jam. hehe), Alhamdulillah setelah shalat shubuh, Alloh SWT langsung mengingatkan saya untuk segera menyiram bunga. Saya merasakan dalam setiap semprotan air pada batang pohon, dedaunan, dan bunga terdapat keindahan yang luar biasa (Subhannalloh). Mereka bagaikan bicara, "terima kasih/syukron laka yaa Rab".

Pada suatu pagi ketika saya menyiram bunga, ada tetangga yang berkomentar "Pak, itu air bersih kok dipake nyiram bunga! kan, sayang". Saya hanya tersenyum. Untuk beberapa saat saya tertegun, menelaah komentar tadi. Dalam hati seolah ada yang berbisik, "semua mahluk mempunyai hak yang sama di hadapan Alloh SWT. Bisa jadi lebih mulia tanaman daripada manusia, karena mereka terus berdzikir menyebut nama Sang Khaliq". Alhamdulillah, terima kasih Yaa Alloh. Kau telah mengingatkanku. 

Setiap sore (kira-kira jam 4), saya masih di kantor. Saya selalu teringat pada bunga-bunga dan tanaman hias lainnya di halaman rumah. Saya selalu berharpa, semoga istri tercinta sudah membantuku menyiram bunga.

Jangan hanya menyiram lhooo!, mereka juga butuh perawatan khusus seperti kita (Facial, pedicure, hehe). Mereka harus diberi pupuk, diberantas hama-hama yang suka mengganggu nya.... Kadang, ketika hama-hama disingkirkan (gak tega disebut membunuh), saya suka ragu dan merasa kasihan pada hama-hama tersebut (mereka juga mahluk yang sedang mencari nafkah seperti kita). 

Saya berharap, semoga ada cara menyingkirkan binatang hama tanaman, tanpa membunuhnya. Aamiin

1 comment:

  1. Terimakasih sudah berkunjung ke blog Sehat Dengan Hidroponik. Mengenai gangguan siput di pohon cabe, kebetulan saya juga mengalami, tapi siputnya tidak banyak, dan cabenya juga hanya 5 pohon, sehingga siputnya cukup saya buang saja. Tapi saya sempat menanyakan masalah Anda ke petani cabe. Petani kultur tanah mengatasi siput menggunakan bahan pembasmi hama anorganik, sementara petani hidroponik mencegah gangguan hama menggunakan green house dan menjaga lingkungan sekitar lahan selalu bersih. Menurut mereka - juga pengalaman saya di kebun sendiri, pestisida nabati kurang manjur. Jadi kalau memang tidak ingin menggunakan pestisida anorganik, pilihannya cuma seperti yang saya lakukan, dibuang satu-satu, atau menggunakan green house.

    ReplyDelete

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...