February 15, 2017

MENANAM JAGUNG (KISAH PENGALAMAN)


Selamat malam !
Saya ingin menuliskan pengalaman dulu waktu masa anak-anak berangkat ke kebun bersama ayah dan ibu menanam jagung. Saya sangat bahagia  diajak pergi ke kebun, karena saat berada di kebun, saya bagaikan bebas berekspresi. Saya bisa lari sepuasnya, loncat-loncat, mencari jamur alam, dan yang menjadi hobi saya dulu adalah mencari jangkrik. Binatang ini saya pelihara di rumah, untuk didengarkan alunan suaranya yang begitu indah. Bahkan kalau jangkrik ini "bernyanyi" bersahutan satu sama lain.

Masih terkenang dalam ingatanku, waktu itu ayah sangat semangat mencangkul tanah untuk yang kedua kalinya. Ya, untuk jenis tanah yang padat diperlukan dua kali pengolahan tanah dengan dicangkul. Yang pertama, mencangkul dengan tenaga penuh, dan usahakan tanah yang dicangkulnya dalam (besi cangkul harus menancap semua ke tanah) agar dihasilkan tanah yang subur kembali. Yang kedua, mencangkul dengan tenaga setengah, artinya dalam proses mencangkul yang kedua ini bongkahan tanah hasil mencangkul yang pertama tinggal digemburkan/dihancurkan/diratakan.

Setelah penggemburan tanah selesai ayah duduk istirahat di bawah pohon, sedangkan ibu sedang menyemaikan benih jagung dengan jarak 50 sampai 70 centi meter antar benih. Saya sangat kagum dengan kegigihan dan semangat orang tuaku dalam bertani. Tanpa lelah mereka terus mengolah tanah, walau hasilnya tak sepadan dengan rasa cape dan biaya yang dikeluarkan. Itulah jiwa petani sejati, mereka tidak begitu mempedulikan kegagalan tetapi tetap fokus dalam mengolah tanah dan budidaya tanaman.

Setelah pukul 12.00, Kami istirahat di bawah pohon nangka, sembari menikmati hidangan makan siang. Sungguh nikmat terasa, makan siang dengan lauk pauk berupa ikan asin, kerupuk, sambal dan lalap. Walau dengan menu sederhana, tapi kenikmatan sungguh tak terhingga. Ditambah hembusan angin yang menyejukan rasa panas dan gerah setelah seharian melawan terik matahari. Kenangan indah tersebut yang selalu membuat saya bangga terhadap kedua orang tuaku.




1 comment:

  1. Pengalaman yang sangat menarik kang,, terima kasih sudah saya follback ya...

    ReplyDelete

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...