June 28, 2017

BERGURU PADA SINGKONG


Singkong yang ditanam di halaman rumah yang ditanam 7 bulan yang lalu, pohonnya kini sudah setinggi 3 meteran. Daunnya sudah berguguran sampai gundul. Tetangga pada berkata, ayo pak segera dipanen singkongnya! Saya hanya menjawab dengan senyuman. Dalam benak terpikir, saya tidak mau memanen singkong tersebut. Ketika mulai ditanam, dipupuk, dan disiram setiap hari, saya merasa dekat dengan mereka. Saya menyayangi pohon singkong tersebut teramat sangat. Apakah saya jatuh cinta pada singkong? hehehe. Entahlah, karena tiap kali saya mengamati dan merawat mereka. Dalam rasa terdengar mereka menyapa, dalam dinginnya pagi dan hembusan angin sore. 

Apakah saya masih waras? hehehe. Tentu, seratus persen normal. Setiap pagi mereka menyapa, "selamat pagi, semoga Tuhan merahmati Kita semua! Amiiin". Kurang lebih seperti itu sapa mereka. Setelah pulang kerja setiap sore mereka mengucap puji, "Terima kasih kepada Tuhan yang telah memberi umur sampai hari ini".

Kembali pada kondisi pohon singkong yang gundul tanpa daun. Saya selalu yakin, walaupun sudah gundul daunnya, jika dirawat terus menerus mereka akan tumbuh lagi. Dan, ternyata benar, segala puji bagi Alloh Yang Maha Menghendaki. Setelah satu minggu tanpa daun, mulai terlihat daun-daun kecil keluar dari ketiak batang mereka.

Pelajaran apa yang didapat dari paparan di atas?
Hikmah. Semua yang terjadi mengandung makna. Perbuatan Tuhan pasti berakibat baik bagi semua mahluk. Apa yang disangkakan buruk oleh mahluk, bisa jadi sebaliknya menurut Tuhan. Ada rahasia yang tersimpan dalam perbuatan Tuhan. Hanya mereka yang telah dekat dengan-Nya, yang diberi sedikit pengetahuan tentang itu. Wallahu A'lam. Kesimpulannya, jangan pernah berburuk sangka pada Tuhan. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat. Amin

1 comment:

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...