July 22, 2017

Bunga Korejat (Isotoma Longiflora) Berkhasiat Obat


Nama korejat berasal dari bahasa sunda yang artinya terbangun dari kondisi diam (tidur) karena rasa kaget. Nama latin dari bunga ini adalah Isotoma Longiflora. Tanaman ini secara turun-temurun sudah dikenal sebagai obat untuk mata katarak, minus, plus dan iritasi. Bagian tanaman yang digunakan untuk mengobati mata adalah bunganya.
Habitat tempat tumbuhnya korejat cukup mudah ditemukan. Tanaman ini biasa tumbuh di sela-sela batu pada tanggul penyangga tanah, di sekitar halaman dan pekarangan rumah, di kebun, di pinggir sungai dan sebagainya. Ciri dari tanaman ini memiliki daun dengan panjang 5-10 cm, lebar daun sekitar 2-3 cm, pinggir dan ujung daun bergerigi, serta memiliki bunga berwarna putih dengan kelopak membentuk bintang. Untuk lebih jelasnya, silahkan anda perhatikan poto di atas.
Masyarakat yang kurang tahu akan manfaat tanaman korejat terkadang menganggapnya sebagai gulma. Padahal tanaman ini memiliki khasiat obat herbal dengan cara pengolahan tertentu. Perlu menjadi perhatian bahwa pemanfaatan korejat sebagati obat yang bisa secara langsung kita gunakan adalah bagian bunganya. Jangan coba-coba untuk menggunakan daun korejat untuk dijadikan obat secara manual tanpa pengolahan berdasarkan ilmu pengobatan herbal karena getah yang terkandung pada daun korejat mengandung racun.
Pada artikel ini saya akan sedikit berbagi tentang cara pemanfaatan bunga korejat sebagai obat penyembuhan mata (katarak, iritasi, mata minus dan plus) . Ambil satu helai bunga korejat, usahakan dipetik sampai bagian batang bunga yang memiliki rongga. Rendam bunga tersebut dalam air selama kurang lebih dua jam. Langkah selanjutnya teteskan air yang ada pada rongga batang bunga ke bagian mata yang sakit. Pada umumnya orang menggunakan tiga helai bunga pada saat pagi, siang dan sore, sehingga dalam satu hari dibutuhkan sembilan helai bunga korejat. Namun, saya menyarankan penggunaan satu helai di saat pagi, siang dan sore (3 helai sehari). Hal ini saya maksudkan untuk mengurangi resiko ketidak cocokan anda dalam memanfaatkan bunga ini. Untuk anda yang belum pernah menggunakan air dari rendaman bunga ini, tentu akan kaget (sunda: ngorejat) karena efek rasa perih di mata.
Demikian sedikit paparan tentang pemanfaatan bunga korejat untuk pengobatana mata katarak, iritasi, minus dan plus. Semoga bermanfaat! Amiin!

July 21, 2017

Bunga Pacar Air (Impatiens Balsamina)


Awalnya saya  mengira tanaman ini sebagai semak yang mengganggu (gulma) tanaman hias dan bunga, karena tumbuh di sekitar bunga lain dalam pot bunga. Saya berniat untuk memangkasnya minggu depan saat libur dari rutinitas pekerjaan kantor. 
Saya mengamati tanaman ini dan belum ada ciri-ciri tanaman yang menghasilkan bunga. Tapi, seminggu kemudian (satu hari sebelum libur), tanaman ini mengeluarkan kelopak bunga berwarna merah muda dan sangat indah dipandang.
Saya mulai penasaran dan mengambil laptop untuk mencari deskripsi tanaman ini. Saya merasa kelelahan karena sudah sekitar dua jam mencari belum juga ditemukan nama dan deskripsi dari tanaman berbunga indah tersebut. Pernah, setelah sekian lama saya temukan bunga yang sangat mirip yaitu bunga tapak dara. Hati mulai senang dan lega, tapi setelah diamati lebih seksama ternyata terdapat perbedaan yang mencolok pada bagian daun. Pada bunga tapak dara, semua pinggir daun berbentuk rata, sedangkan pada bunga yang saya temukan, pinggir daunnya berbentuk gerigi.
Saya memutuskan untuk menghentikan pencarian mengenai deskripsi dari bunga ini. Tapi, hati terus penasaran dan memaksa saya untuk terus melanjutkannya. Akhirnya, saya menemukan deskripsi dari bunga ini dengan nama Impatiens Balsamina. Terima kasih Google, saya menemukan nama dari bunga ini dengan nama populer di Indonesia sebagai tanaman hias Pacar Air.
Dulu, ketika saya masih berusia anak-anak, sering menemukan tanaman hias ini. Sekarang setelah usia saya tiga puluh lima tahun jarang menemukannya. Hal ini membuktikan bahwa upaya penghijauan, berupa menanam tanaman hias dan bunga sudah mulai berkurang dari masa ke masa.
Masih melekat dalam ingatan, bahwa tanaman hias pacar air suka tumbuh dimana saja. Kadang tumbuh di pinggir jalan, di kebun, dan tentu saja pada jaman dulu, saya sering menemukan tanaman hias ini di depan halaman rumah.
Keunikan tanaman hias Pacar Air terletak pada buahnya yang sudah matang. Dulu saya suka bermain bersama teman dengan menyentuh buahnya yang sudah matang, kemudian buah tersebut meletup menyemburkan bijinya. Ditambah kulit buah Pacar air yang sudah melepaskan biji mirip ulat bulu karena tumbuh bulu yang banyak di sekitar kulit buahnya.
Dari hasil pencarian di dunia maya, saya menemukan deskripsi bahwa tanaman hias Pacar Air mempunyai sejumlah khasiat obat. Diantaranya bagian akar, daun, biji, dan bunga tanaman hias ini mempunyai fungsi untuk menyembuhkan penyakit dan luka. Sebagai obat luar, tanaman ini bisa dimanfaatkan beberapa helai bunga dan daunnya dengan cara dilumat kemudian ditempelkan pada luka bakar, lebam, bisul, kutil, dan sebagainya.
Sebagai obat herbal untuk penyakit dalam, tanaman hias Pacar Air bisa digunakan biji, daun, bunga dan akarnya dengan cara direbus dan diminum airnya untuk mengobati tekanan darah tinggi, peluruh haid, dan kanker saluran pencernaan bagian atas.
Tentu untuk fungsi pengobatan, anda sebaiknya berkonsultasi dengan para ahli obat herbal (tabib) sebelum memanfaatkan tanaman hias Pacar Air.

Tanaman Hias Keladi Red Star


Jenis tanaman hias ini merupakan keluarga talas-talasan (Caladium). Coba anda perhatikan gambar di atas! Seandainya semua daunnya berwarna hijau, mungkin anda akan menyebutnya talas. Disebut dengan Keladi Red Star karena dari bentuknya (terutama akar daun) yang membentuk bintang dan berwarna merah. Walaupun menyerupai bentuk talas, namun Keladi Red Star tidak memiliki umbi yang besar. Hanya umbi kecil dengan akar serabut yang berkembang di bawah tanah.
Keladi Red Star sangat indah bila ditanam di halaman rumah dengan ukuran pot yang besar akan tumbuh lebih optimal. Dibutuhkan pot bunga yang besar, karena tanaman hias daun ini berkembang biak dengan cara bertunas dari pinggir pohonnya. 
Hati-hati dengan tanaman hias ini! Karena semua bagian dari tanaman hias ini mengandung racun, sehingga jangan sampai dikonsumsi. Berdasarkan sumber informasi dari dunia maya, Keladi Red Star berasal dari sekitar hutan di Negara Brasil. Sekarang, tanaman hias ini bisa kita lihat di seluruh penjuru Tanah Air Indonesia.
Tanaman Hias Keladi Red Star memiliki corak daun yang menarik. Warna hijau daun yang menjadi latar daun tanaman ini, ditambah corak putih yang tersebar di permukaan daun, dan warna merah mengikuti akar daun membentuk bintang sangat mempesona bagi yang melihatnya.
Keladi Red Star bisa dibudidayakan dengan mengambil tunas akarnya untuk kemudian dipindahkan ke dalam pot yang lain. Dalam proses pemindahan bibitnya, usahakan tidak ada umbi akar yang terlepas, karena umbi akar yang berbentuk kecil merupakan cadangan makanan dari tanaman hias ini agar dapat tumbuh dan terus berkembang.
Keladi Red Star sangat baik bila ditanam di areal tanah yang terkena cahaya matahari langsung (area terbuka). Hal ini penting dalam menentukan pigmen daun yang akan menghiasi corak daunnya. Dengan cahaya matahari yang optimal, daun Keladi Red Star akan memunculkan warna merah yang lebih banyak, sehingga lebih memperindah tanaman hias ini.

Cara Menanam Dan Merawat Tanaman Hias Daun Calathea Levonaro


Jenis tanaman hias di Indonesia cukup beragam. Ada yang merupakan tanaman hias asli (lokal) ada juga yang berasal dari negara lain. Sungguh tanda kebesaran Tuhan ketika sebuah tanaman bisa tersebar ke seluruh penjuru dunia. Salah satu tanaman hias asal luar negeri adalan jenis Calathea. Tanaman hias ini berasal dari daerah Amerika Selatan.
Ada beragam tanaman hias calathea, mulai dari Calathea Levonaro, Calathea Maranta, Calathea Multicolor, dan sebagainya. Dalam paparan artikel ini saya akan membahas tentang Calathea Levonaro karena jenis tanaman Calathea ini yang tersedia di depan halaman rumah.
Tanaman hias daun Calathea banyak disukai karena keindahan pada daunnya yang mempunyai corak beragam, pada daun Calathea Levonaro terdapat corak hijau kehitaman berbentuk totol besar mengikuti urat daun dengan warna latar daun hijau.
Cara menanam dan merawat Calathea Levonaro tidaklah susah. Berdasarkan karakter habitatnya tanaman hias ini baik di dataran rendah dan dataran tinggi yang tidak melebihi ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Menyukai kelembaban dengan pencahayaan sinar matahari secara tidak langsung. Pembudidayaan dari tanaman hias ini cukup dengan memisahkan rumpun tanaman yang mempunyai akar serabut dari induknya. Kemudian dipisahkan ke dalam pot bunga yang lain dengan tetap menjaga akarnya supaya tidak banyak terlepas.
Secara peribadi, saya belum mengetahui nama lokal dari Calathea Levonaro. Bila teman-teman ada yang tahu, berbagi ilmu ya! dengan cara memposting komentar di bawah artikel ini. Kembali pada Calathea Levonaro. Perawatan Calathea Levonaro dengan cara pemupukan yang teratur. Sebelum menanam, Anda harus memilih media tanam tanah yang gembur. Pempupukan bisa dengan menggunakan pupuk organik dan anorganik. Untuk pupuk organik, tanah bisa dicampur dengan pupuk kompos, serbuk gergaji, atau pun serbuk sekam. Sedangkan untuk pupuk anorganik, Anda bisa membeli NPK di toko pupuk tanaman.
Penyiraman Calathea Levonaro tidak terlalu sering, cukup dengan menyiram satuk kali sehari (bisa pagi atau sore). Usahakan drainase dalam pot harus lancar dengan cara memberi lubang akar yang cukup di bawah pot. Genangnan air yang tidak mengalir bisa menyebabkan pembusukan pada akar.
Demikian sedikit cara untuk menanam Calathea Levonaro, semoga ada manfaatnya.

July 20, 2017

Cara Penyemaian Bibit Cabe Apel


Coba perhatikan gambar cabe apel yang berwarna merah di atas. Sekilas tampak manis menggiurkan bukan? Tapi seandainya anda mencoba dengan lidah, pastinya super pedas serasa terbakar. Cabe apel yang saya ambil potonya pada hari kemarin, pernah saya posting sebelumnya saat warna cabe tersebut masih hijau.
Karena cabe apel merupakan salah satu jenis cabe yang langka di Indonesia, saya berusaha untuk membudidayakannya sebaik mungkin. Berkaca dari pengalaman membudidayakan cabe cengek, kurang lebih caranya sama karena berasal dari keluarga yang sama.
Langsung saja pada inti dari postingan ini, cara melakukan penyemaian bibit cabe apel adalah sebagai berikut:
1. Ambil cabe apel yang sudah matang dan besar
Tentu saja tidak ada pilihan lain karena cabe yang saya tanam ini hanya mempunyai satu buah. Seandainya pohon cabe tersebut berbuah lebat, usahakan untuk mengambil calon bibit yang terbaik. Biasanya bentuknya lebih besar dari yang lain. Hal ini dilakukan untuk perbaikan keturunan (regenerasi) dari bibit unggul yang dipilih
2. Buka buah cabe yang matang untuk dipisahkan biji dari kulitnya
Langkah kedua adalah mengambil biji dari cabe yang sudah matang. Dalam proses ini, sebaiknya anda menggunakan sarung tangan. Karena sensasi pedas dari cabe akan lama menempel ditangan kalau dipegang terlalu lama. 
3. Bungkus biji cabe menggunakan tisu yang basah
Setelah biji cabe dikeluarkan (dipisahkan dari kulitnya), ambil biji cabe yang berjumlah banyak tersebut dengan proporsi duab biji cabe dimasukan ke dalam tisu yang sudah dibasahi dengan air kemudian dilipat. Selembar tisu bisa dibagi menjadi enam sampai delapan bagian, karena dibutuhkan tisu yang sedikit untuk membungkus dua biji cabe. Lakukan pembungkusan biji cabe sampai selesai.
4. Simpan biji cabe yang sudah dibungkus ke dalam botol selama dua minggu
Agar biji cabe yang sudah dibungkus mengalami penyesuaian suhu untuk mengeluarkan bentuk seperti kecambah, simpan biji cabe dalam botol selama dua minggu. Dalam proses penyimpanan tersebut jauhkan botol dari sinar matahari.
5. Keluarkan biji cabe dalam botol untuk ditanam di tanah
Sampai tahap ini ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, biji cabe sudah membentuk kecambah dan yang kedua mungkin saja bentuk biji cabe tersebut masih tetap seperti semula. Anda tidak usah khawatir. Dalam tahap ini anda tinggal memasukan kecambah atau pun biji cabe ke dalam pot yang sudah diisi tanah dan pupuk kompos. Lakukan penimbunan biji sedalam satu centi meter saja dan jangan terlalu dalam. 
Pada proses terakhir ini anda harus rutin menyiram biji cabe dengan intensitas dua hari sekali. Jangan terlalu sering agar biji atau kecambah cabe tidak membusuk. Berdasarkan pengalaman penulis, setelah satu minggu ditanam, biji cabe akan mengeluarkan kecambah dan tumbuh. 
Setelah bibit cabe tumbuh setinggi 10 centi meter, tanam bibit tersebut dalam pot yang terpisah atau pun bisa ditanam di lahan terbuka. Pada tahap ini, penyiraman bibit cabe bisa ditingkatkan menjadi satu hari sekali. Ditambah pemupukan yang rutin, baik menggunakan pupuk kompos maupun pupuk anorganik agar pertumbuhan bibit cabe menjadi lebih optimal.
Demikian Cara Penyemaian Bibit Cabe Apel yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat.

ENTRI UNGGULAN

MiniTani Sebagai Solusi di Saat Pandemi

"Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". Nah, itulah sekelumit lirik lagu "kolam sus...